Skip to main content

Wisata GSE dan Curug Goa Lumut





Bogor, Kota ini pasti sangat terkenal oleh masyarakat Pulau Jawa atau sekitar Jakarta. Terkenal dengan sebutan kota hujan, bahkan saat ini Bogor memiliki sebutan sebagai Kota sepuluh ribu Angkot. Karena banyaknya trayek angkot di wilayah Bogor.

Selain dua sebutan tadi, Bogor juga dikenal dengan kulinernya, yaitu, talas Bogor dan Soto Mie Bogor. tapi sekarang ada kuliner baru yang cukup digemari oleh masyarakat sekitar Bogor, seperti Jakarta, dan Jawa Barat,  yakni Bolu talas Bogor, beberapa artikel sih pernah mengungkapkan Bolu ini sudah dikenal oleh masyarakat diseluruh Indonesia, seperti wilayah Sumatera, dan Papua.

Namun, saya tidak akan membahas mengenai kuliner ataupun sebutan Bogor tadi, tapi saya akan bercerita mengenai wisata di wilayah Bogor.

Dengan banyaknya gunung di wilayah Bogor,menjadikan daerah ini memiliki tempat wisata air terjun cukup banyak. Seperti di Sentul, dan Gunung Salak Endah (GSE). Di wilayah GSE ini bahkan ada sekitar 5-6 air terjun yang wajib dicobai, meskipun saya juga belum mengunjungi seluruhnya.

Tepat tanggal 9 Agustus 2014, saya mengunjungi Wisata Gunung Salak Endah untuk yang kesekian kalinya. Wilayah yang asri, dan menawan ini memang telah menjadi wilayah wisata bagi warga sekitaran Ibukota yang ingin refreshing.

Saya kemarin berkunjung ke dua tempat sekaligus, yaitu Curug Goa Lumut dan Pemandian Air Panas GSE. Curug ini pun termasuk baru dikenal oleh masyarakat, dinamakan Goa Lumut, karena dibelakang air yang jatuh dari ketinggian terdapat goa kecil, serta disekitaran air terjun tumbuh lumut-lumut hijau.

Untuk menuju ke tempat ini dibutuhkan waktu sekitar 1,5 jam dari Pusat Kota Bogor, ataupun dari Cibinong dengan menggunakan sepeda motor. Dengan melalui Jalan Raya Leuwiliang, melewati Taman Yasmin, Terminal Bubulak, Kampus IPB Dramaga, dan Wilayah Kecamatan Ciampea.

 Sebelum memasuki daerah Wisata Gunung Salak Endah (GSE) kita akan disuguhkan sawah-sawah yang hijau dengan padi-padinya, terkadang juga mengguning di waktu musim panen telah dekat.
Pasti kawan-kawan akan bertanya berapa biaya masuk ke tempat tersebut ? saya pun cukup mengeluhkan mengenai masalah ini. Biaya yang dikeluarkan cukup besar bagi kalangan mahasiswa.

Pertama, kita akan melalui pintu gerbang retribusi, disini kita akan dijegat oleh beberapa orang yang menagih biaya masuk, satu motor dengan dua penumpang akan dikenakan biaya sebesar 20 ribu rupiah. Sedangkan satu motor dengan satu penumpang dikenakan biaya 10 ribu rupiah, jika mobil saya tidak tahu, karena belum pernah menggunakan mobil.

Biaya ini menurut saya cukup aneh, sebelumnya sekitar lima bulan yang lalu biaya retribusinya hanya 12 ribu permotor dengan dua penumpang, entah mengapa dalam waktu yang singkat biaya tersebut dapat meningkat begitu besar, serta setelah kita memberi uang kepada petugas, petugas tidak memberikan suatu kertas tanda pembayaran, ataupun tanda lain, jika kita telah masuk dan membayar .

Saat saya tanyakan kepada petugas tersebut, dia bertutur bahwa, memang semenjak awal puasa harga masuk telah naik. Biaya ini belum termasuk biaya masuk ke wilayah air terjun, dan wisata lain seperti pemandian air panas.

ketika kita masuk ke air terjun, kita akan dikenakan biaya masuk sebesar 6500 rupiah/orang, serta biaya parkir 5000ribu rupiah/motor, disetia tempat wisata. Meskipun begitu wisata didalam wilayah air terjun juga tidak begitu rapih, bahkan nyaman. Karena tempatnya terkadang yang agak kotor, dan perjalanan ke air terjun yang tidak begitu baik.

Misal, kita menuju ke Curug seribu, saat memasuki wilayah tersebut kita harus melalui jalan berbatu-batu. Selain itu, tempat yang saya kunjungi pun goa lumut, jalan menuju air terjun masih sangat berantakan dengan anak tangga yang terbuat dari batu dan tanah merah, yang bila terkena hujan akan licin.

 Setelah sekitar tiga jam bermain di Curug Goa lumut, saya beserta dua orang teman menuju ke Pemandian air panas, disana kita akan terkena biaya masuk sebesar 6500/orang, dan biaya parkir 5000 ribu rupiah permotor.

Untuk menuju ke air panas, kita harus berjalan sejauh sekitar 400 m. Selain itu, untuk mandi di kolam atau tempat berendam air panas, kita akan terkena biaya kembali sebesar 4000 rupiah/orang. Biaya yang cukup besar tersebut, setelah melakukan dua kali pembayaran tidaklah sebanding, karena kolam pemandiannya airnya sangat keruh, entah karena saya sudah sore menuju kesana, atau memang keadaannya yang keruh.


Untuk teman-teman mahasiswa yang bilamana  ingin menuju ke tempat ini apa lagi dengan biaya yang pas-pasan haruslah dapat memperhitungkannya.  

Comments

  1. Mantaff gan ane juga pernah kesini disini enak banget kalau berenang pengunjung juga ga terlalu ramai

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

30 Gambar Kaligrafi Dengan Khat yang Memiliki Keindahan Luar Biasa

Gambar kaligrafi merupakan seni tulis yang berkembang di Jazirah Arab. Kaligrafi selalu menjadi suatu seni tulis yang indah dan selalu terdapat di setiap sudut masjid. Pada umumnya kaligrafi merupakan tulisan Arab yang ditulis dengan beberapa guratan dengan memperhatikan unsur artistik dari setiap tulisan. Tulisan tersebut selalu menjadi hiasan seni rupa yang disukai oleh banyak orang. Kaligrafi merupakan suatu seni tulisan yang biasanya merupakan kalimat bahasa arab yang indah. Setiap seni kaligrafi yang ditampilkan selalu memiliki unsur-unsur keindahan pada setiap pola dan bentuknya.  Gambar kaligrafi  selalu membuat seseorang terpesona dengan keindahan dari gambar kaligrafi. Seni kaligrafi sendiri lebih terkenal pada dunia islam. Sebab, kaligrafi biasanya diambil dari penggalan-penggalan dalam kitab suci Al Quran. Biasanya seni kaligrafi yang masuk ke dalam seni rupa islam selalu menjadi hiasan di dinding-dinding rumah ataupun masjid. Namun kini, dengan berkembangnya teknolog

Nandak Ganjen: Banyak Yang Gedek Banyak Yang Suka

Bang Atien Kisam “Buah Cempedak, Buah Durian. Sambil Nandak Cari Perhatian.” Penggalan pantun tersebut menjadi awal pembuka culture discussion yang diselenggarakan oleh Divisi EO Sobat Budaya Jakarta (SBJ). Culture Discussion kali ini mengangkat tema “Mempertahankan Budaya Betawi, Tarian Nandak Ganjen” dengan pembicara yang merupakan pencipta tarian Nandak Ganjen itu sendiri, Atien Kisam. Pasti kita langsung bertanya-tanya apa itu tarian Nandak Ganjen. Dari kata-katanya aja, sepertinya tarian ini agak gimana gitu. Sebenarnya, tarian ini diciptakan untuk menggambarkan gadis-gadis ABG Betawi yang beranjak dewasa.  Yah, karena anak-anak SMA kan kalau kata orang Betawi mereka itu genit, centil maka orang Betawi nyebutnya “Ganjen.” Jadi deh tarian tersebut dinamain Nandak Ganjen. Foto : viva.co.id Ternyata menurut si empunya tuh tarian, Nandak Ganjen sangat disukai oleh anak-anak mulai dari  TK  hingga mahasiswa.  “Meskipun tarian Nandak banyak yang gedek, tetapi banyak