Suasana Saat Pencoblosan Pemilihan Ketua RW
Namun antusias masyarakat akan menurun bilamana para
kandidat bukan-lah orang-orang yang mereka kenal. Karena Para peserta pemilu
biasanya berasal dari kalangan Partai Politik, jarang ada masyarakat yang
menggunakan hak pilihnya karena mereka kenal dengan kandidat. Tapi, mereka
memilih karena Partai yang mereka sukai. Hehe
Terkadang saat Pemilu banyak masyarakat yang Golput. Hal ini
terlihat dari sepinya tiap TPS (Tempat Pemungutan Suara) maupun dari persentase
jumlah pemilih yang tidak pernah mencapai angka 80%. Seperti yang dilansir Komisi Pemilihan Umum (KPU), mengenai
persentase Partisipasi masyarakat dalam Pemilu 2014. Partisipasi saat pileg
mencapai 75%, namun saat Pilpres menurun menjadi sekitar 69%.
Namun, hal ini berbeda bila kita melihat Pemilu lebih
kebawah. Maksudnya, Pemilu di Posisi terbawah Pemerintahan, yakni tingkat RW
(Rukun Warga). Hehe
Saat saya mengikuti
jalannya Pemilihan Ketua RW didekat tempat tinggal saya, istilahnya Kampung
Sebelah. Tepatnya di RW 09 Kelurahan Kencana, Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor.
Saya melihat animo masyarakat sangatlah tinggi. Terlihat dari hadirnya masyarakat saat TPS
belum dibuka untuk mencoblos, tapi masyarakat yang menunggu sudah sangat
banyak. Bahkan, saya tidak pernah melihat hal ini pada Pemilu-Pemilu, seperti
Pileg, Pilkada, maupun Pilpres.
Bahkan dari seluruh warga yang memiliki hak untuk memilih,
hanya terdapat tiga warga yang tidak memberikan hak suaranya. Kedua warga
tersebut tidak ikut karena dua orang sakit tua, dan tidak mampu datang ke TPS,
satu warga berprofesi sebagai wartawan. Menurut Panitia si wartawan itu tidak
hadir karena sedang mengikuti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kunjungan. Berarti persentase antusias masyarakat sangat
tinggi hingga mencapai 95% lebih, hal ini tak pernah terlihat dalam pesta
demokrasi setingkat Pilkada, Pileg, maupun Pilpres.
Comments
Post a Comment