Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2016

Keelokan Pantai Pasir Putih dan Pertemuan Muara

Ketika jalan-jalan ke pantai, hal yang ingin kita menikmati pasti birunya air laut, dan tentunya menikmati pasir pantai. Namun, berbeda hal ketika kita datang ke Pantai Ujunggenteng di Sukabumi, Jawa Barat. Disini kita bisa melakukan pelepasan anak-anak penyu dan menikmati indahnya pantai yang bertemu dengan muara. Melakukan pelepasan penyu, mungkin menjadi salah satu keunikkan ketika kita datang ke Ujunggenteng serta akan menjadi pengalaman yang tak akan terlupakan. Jarang-jarang kita bisa bermain ke pantai sekaligus melepas anak-anak penyu ke habitat aslinya.  Di Ujunggenteng terdapat penangkaran penyu milik pemerintah. Dimana tempat tersebut memang dibuka untuk umum. Kalian harus mencoba ikut melepas penyu-penyu lucu tersebut. Momen ini tak boleh kalian lewatkan ketika datang ke Ujunggenteng.  Hal istimewa lainnya ketika berkunjung ke Ujunggenteng, kalian akan menemukan pantai berpasir putih yang langsung menghadap ke Samudera Hindia. Pantai ini selain pantainy

Nandak Ganjen: Banyak Yang Gedek Banyak Yang Suka

Bang Atien Kisam “Buah Cempedak, Buah Durian. Sambil Nandak Cari Perhatian.” Penggalan pantun tersebut menjadi awal pembuka culture discussion yang diselenggarakan oleh Divisi EO Sobat Budaya Jakarta (SBJ). Culture Discussion kali ini mengangkat tema “Mempertahankan Budaya Betawi, Tarian Nandak Ganjen” dengan pembicara yang merupakan pencipta tarian Nandak Ganjen itu sendiri, Atien Kisam. Pasti kita langsung bertanya-tanya apa itu tarian Nandak Ganjen. Dari kata-katanya aja, sepertinya tarian ini agak gimana gitu. Sebenarnya, tarian ini diciptakan untuk menggambarkan gadis-gadis ABG Betawi yang beranjak dewasa.  Yah, karena anak-anak SMA kan kalau kata orang Betawi mereka itu genit, centil maka orang Betawi nyebutnya “Ganjen.” Jadi deh tarian tersebut dinamain Nandak Ganjen. Foto : viva.co.id Ternyata menurut si empunya tuh tarian, Nandak Ganjen sangat disukai oleh anak-anak mulai dari  TK  hingga mahasiswa.  “Meskipun tarian Nandak banyak yang gedek, tetapi banyak